klik gambar ke sumber |
Analogi
Pensil Kehidupan ~ by : Chronostra "Regulus"
Beh, udah lama nggak mikirin blog, nggak posting nggak apa. Hmm, so gue ada sesuatu yang mungkin menarik, mungkin juga nggak. Mungkin bisa membuka pikiran kalian, mungkin juga nggak.
Ini hasil pemikiran gue selama beberapa malam, menemani alur
kehidupan pensil gue dari belum diraut sama sekali, hingga ujung pangkal mati. Setelah
gue pikir, hidup kita ini nggak jauh beda ama pensil. Nggak jauh beda.
"Hidup
itu seperti pensil,
semakin diraut dan digunakan, semakin pendeklah ia. Namun, apakah pensil itu menorehkan karya indah?"#Quote
semakin diraut dan digunakan, semakin pendeklah ia. Namun, apakah pensil itu menorehkan karya indah?"
Kek yang gue bilang tadi, hidup kita bagaikan sebatang
pensil. Panjang, namun lama kelamaan akan memendek dan habis. Sama kek hidup
kita, dari lahir hingga habis waktu kita di dunia. Tapi selama kita hidup, apa
saja yang telah terukir? Apa yang kita tinggalkan sebagai proof of existence? Apakah sebuah gambar indah, menarik, memilukan,
sedih, atau hanya coretan-coretan tidak jelas yang mengganggu?
"Hidup
itu seperti pensil, sebersih apapun kau menghapusnya, tetap akan meninggalkan
bekas." #Quote
Dalam hidup, kita pasti membuat kesalahan. Sebesar atau
sekecil apapun itu. Untuk kesalahan itu, kita bisa meminta maaf, tulus, jika
kalian benar-benar serius meminta maaf. Dan setulus apapun orang maupun diri
sendiri memaafkan, pasti akan meninggalkan bekas, jejak akan kesalahan itu.
"Hidup
itu seperti pensil, semakin bertenaga dan keras usahamu untuk menghapusnya,
semakin besar pula kau rusak kertasnya." #Quote
Kesalahan itu juga, jika kalian memaksa dan memojokkan, itu
hanya akan menambah luka.
"Hidup
itu seperti pensil, semakin kuat kau menorehkannya, semakin tebal
hasilnya." #Quote
Dalam hidup, apa yang kita kerjakan secara serius akan
menghasilkan sesuatu yang nyata. Namun terkadang, dan seringnya, manusia
berusaha terlalu serius hingga tidak menghiraukan orang-orang di sekitarnya, meskipun
tujuan awalnya baik.
"Hidup
itu seperti pensil, semakin diraut, semakin pendek, dan semakin sulit untuk
digenggam." #Quote
Kita hidup semakin tua. Semakin tua berarti semakin
berkurang kemampuan fisik kita. Semakin berkurang kemampuan fisik berarti
semakin sulit kita beraktivitas. Dan semakin berkurang apa yang bisa dilakukan
untuk orang lain.
"Hidup
itu seperti pensil, ada pensil monochrome, ada pensil warna." #Quote
Kehidupan tidak selamanya menyenangkan. Terkadang ada masa
suram. Namun juga ada masa yang cerah. Hidup itu terus berputar. Meskipun beberapa
terpaku pada masa suram seumur hidupnya, sementara yang lainnya tertawa
terbahak-bahak sepanjang hidupnya.
"Hidup
itu seperti pensil, semakin runcing ujungnya, semakin tipis garisnya, dan
semakin dalam luka pada kertasnya." #Quote
Kita hidup bersama satu sama lain. Membutuhkan satu sama
lain. Dan kita diharuskan untuk menjaga perasaan satu sama lain. Jika kita
mengerucutkan pandangan pada seseorang atau kelompok tertentu, sudah bisa
diandaikan, bila akan menimbulkan luka pilu yang semakin mendalam dan mendasari
terjadinya konflik.
"Hidup
itu seperti pensil, banyak ukuran dan tingkat ketebalannya." #Quote
Hidup itu beragam. Dan setiap orang memiliki kehidupannya
masing-masing. Pada masing-masing kehidupan juga memiliki tujuan, kelebihan,
dan kekurangannya. Tapi dari perbedaan-perbedaan itu, masing-masing kehidupan
akan mengisi kekosongan dan kekurangan satu sama lain, menari dalam buaian
harmoni.
"Hidup
itu seperti pensil, pensil yang sudah pendek tidak bisa dipanjangkan lagi,
hanya bisa diganti." #Quote
Hidup kita memiliki batas, yaitu waktu (usia). Waktu yang
sudah berlalu tidak bisa lagi dikembalikan, diputar balik, ataupun dikejar. Kita
hanya bisa mempercayakan tujuan-tujuan yang belum tercapai pada generasi
selanjutnya.
"Hidup
itu seperti pensil, kau genggam dan kau torehkan." #Quote
Dan terakhir, hidup sama halnya seperti pensil yang
digenggam, kalian memiliki kontrol penuh terhadap semua pilihan yang muncul. Dengan
kata lain, kalian sendirilah yang memilih dan menentukan bagaimana hidup kalian
sendiri. Meskipun kalian bilang itu bisa dipengaruhi, diintervensi,
dimanipulasi, dan sebagainya, semuanya itu akan melahirkan banyak perntanyaan “kenapa”,
yang tertuju langsung pada diri kalian sendiri. Kenapa kalian membiarkan diri
kalian dipengaruhi? Kenapa kalian membiarkan diri kalian dimanipulasi? Kenapa,
kenapa, dan kenapa. Semuanya akan kembali kepada diri kalian masing-masing,
kenapakalian memilh itu?
Itu tadi sepuluh poin, yang gue tweet juga, yang
terpikirkan waktu gue ngegambar akhir-akhir ini. Dan gue sepenuhnya sadar,
bahkan gue sendiri belom bisa ngelakuin beberapa poin itu.
Tulisen by Gemilang Bayu Ragil Saputra
10 tweet @ 17 Juni 2013, 3:31 am WITA
Palu, Sulawesi, Indonesia
FB :
Gemilang Bayu Ragil Saputra
Twitter : @gbragils
DA :
chronostra.deviantart.com
Casino Tycoon - Las Vegas NV - JT Hub
ReplyDeleteCasino 오산 출장샵 Tycoon is a Vegas, NV 충청북도 출장샵 Casino Resort. With over 익산 출장마사지 1,000 평택 출장안마 games from all over the world 김해 출장마사지 including Poker, Blackjack, Roulette, Slots, and more, JTG