Gambarnya ngambil dari sini |
Anyway, akhir-akhir ini banyak banget cewek yang cuap-cuap kerjaan cewek kerjaan cowok. Maksudnya apa coba? kalo mau dikerjain ya kerjain aja, kalo nggak mau dikerjain yaudah nggak usah dikerjain, gitu aja repot. Udah gitu cewek juga berisik banget yak (no offense buat readers cewek) kalo hal yang mereka butuh aja, mereka bilang ladies first lah, kesetaraan gender lah. Tapi kalo mereka nggak suka eh bilangnya bukan kerjaan cewek. Maksud lo--?!
Pssshhh----
That things aside, gue pikir-pikir kok disini bias ya? Maksud gue, masyarakat mayoritas nggak paham yang dimaksud sama 'kesetaraan gender' itu. Yang ada di mindset mayoritas masyarakat setelah gue liat-liat tuh mereka mahamin 'kesetaraan gender' sebagai cewek cowok itu semua sama di segala aspek. Gampangnya masyarakat masyarakat mahaminnya 'kesetaraan gender' itu sama dengan 'kesetaraan jenis kelamin'. Padahal aslinya beda banget loh coy.
Coba deh disimak dulu dasarnya
Gender itu perbedaan cewek cowok dinilai dari peran, nilai dan norma di masyarakat, yang gitu-gitu deh, gampangnya gender itu beda cowok sama cewek berdasarkan tetek bengek di masyarakat alias lingkungan sosial.
Jenis kelamin itu beda cewek cowok diliat dari segi individualitas dan biologisnya, dipergampangkannya ya beda cewek cowok yang asalnya dari Tuhan alias kodrat.
Ya gitu deh.
paham nggak?
Jadi gini, menurut yang nulis, kalo kesetaraan gender itu berarti ya menyetarakan hak-hak antara cewek cowok, sama tapi beda, beda tapi bukan untuk dibeda-bedakan.
Kalo kesetaraan jenis kelamin itu, ya berarti setara segalanya, jadi ya cowok harus bisa hamil gitu lah.
Nah emansipasi wanita yang diperjuangkan si Mbak Kartini itu ya nyetarain hak-hak yang dimiliki antara cewek dan cowok. Bukan biar cewek itu 'sama' sama cowok.
Mau, kalo elo 'gituan' elo yang hamil bukan istri elo?
Written by
Gemilang Bayu Ragil Saputra
21:45 WITA
23/01/2014
Palu, Sulawesi Tengah
No comments:
Post a Comment